Sabtu, 26 Januari 2013

HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian terbagi menjadi :
1). Penelitian Terapan (Applied Research) : Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori.
2). Penelitian Dasar :  Penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan
proposisi.

A.    Pengertian Penelitian
            Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
 (1) mengidentifikasi masalah penelitian
 (2) melakukan studi empiris
 (3) melakukan replikasi atau pengulangan
 (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu
 (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 )


Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a.    Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
            Ciri suatu kerja penelitian antara lain :
a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan suatu masalah tertentu sebagai jawaban
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid
d. Penelitian diarahkan untuk penemuan baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur  secara teliti dan rasional.
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tidak tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil dan kesimpulan.

            Ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
(1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
(2) Pemenuhan rasa ingin tahu
(3) Pemecahan masalah
(4) Pemenuhan pengembangan diri.


B.  Penelitian sebagai Pencarian Ilmiah
            Yang dimaksud ilmiah di sini adalah cara mengembangkan pengetahuan. Langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Memilih masalah
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting (esensial), hangat (aktual), dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini. Dalam memilih masalah yang hendak diteliti perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
a. Cakupan masalah tidak luas.
b. Data yang diperlukan tidak sulit diperoleh.
c. Biaya dan waktu yang cukup
d.Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan jurnal-jurnal hasil penelitian) yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi pendahuluan
Sebelum penelitian dilakukan, perlu mengadakan studi pendahuluan. Studi pendahuluan biasanya disebut studi ekploratoris.

3. Merumuskan masalah
Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.

4. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Jika anggapan dasar merupakan dasar berpikir yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya. Yang perlu diingat bahwa rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data stastistik inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data stastistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga dengan penelitian kualitatif.

5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
Berkaitan dengan penggunaan teknik pengumpulan data dan sumber data yang diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian. Aspek-aspek yang diteliti dengan teknik pengumpulan data dan dari mana sumber data diperoleh adalah penting.

7. Menentukan dan menyusun instrumen
Dalam suatu kerja penelitian, kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Kegiatan ini perlu dilakukan peneliti, selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian. Peneliti perlu menentukan jenis data dan dari mana serta dengan instrumen apa data diperoleh. Sebagai contoh, peneliti akan mengumpulkan data tentang tingkah laku siswa. Data tentang tingkah laku siswa pada kelas tertentu, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi dengan menggunakan seperangkat pedoman observasi dan/atau melalui interview atau kuisioner.

8. Mengumpulkan data
Yang perlu mendapat perhatian peneliti adalah objektivitas dan keakuratan data yang diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya.

9. Analisis data
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa table, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, dll. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif-logis.

10. Menarik kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan penelitian. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan di masa mendatang.

11. Menyusun laporan
Lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif.


C.    Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan
            Sumber-sumber pengetahuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima),yaitu:
(1). Pengalaman
(2). Otoritas
(3). Cara berpikir deduktif
(4). Cara berpikir induktif
(5). Pendekatan ilmiah

Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Pengalaman
Cara orang belajar dari pengalaman sendiri sering tersebut trial and error atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya. Cara lain adalah menggunakan modal tradisi atau cara tradisi yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai contoh, misalnya suatu “tradisi” turun temurun tidak boleh dilanggar.

b.      Metode otoritas
Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.  Menguasai ilmu pengetahuan, melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat dilaksanakan, jika di sekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang termasuk dalam kriteria berwenang.

c.       Cara berpikir deduktif
Deduktif pada prinsipnya ialah cara berpikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju kearah yang lebih spesifik. Contoh: setiap binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu sebagai kesimpulannya, kucing adalah binatang menyusui.

d.      Cara berpikir induktif.
Cara ini merupakan proses berpikir yang diawali dari fakta pendukung yang spesifik, menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan. Kesimpulannya adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan.

e.       Pendekatan ilmiah
Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun profesional untuk selalu menggunakan pendekatan ini dalam setiap waktu maupun kesempatan. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan langkah penting sebagai strategi ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 26 Januari 2013

HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian terbagi menjadi :
1). Penelitian Terapan (Applied Research) : Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori.
2). Penelitian Dasar :  Penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan
proposisi.

A.    Pengertian Penelitian
            Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
 (1) mengidentifikasi masalah penelitian
 (2) melakukan studi empiris
 (3) melakukan replikasi atau pengulangan
 (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu
 (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 )


Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a.    Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
            Ciri suatu kerja penelitian antara lain :
a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan suatu masalah tertentu sebagai jawaban
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid
d. Penelitian diarahkan untuk penemuan baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur  secara teliti dan rasional.
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tidak tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil dan kesimpulan.

            Ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
(1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
(2) Pemenuhan rasa ingin tahu
(3) Pemecahan masalah
(4) Pemenuhan pengembangan diri.


B.  Penelitian sebagai Pencarian Ilmiah
            Yang dimaksud ilmiah di sini adalah cara mengembangkan pengetahuan. Langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Memilih masalah
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting (esensial), hangat (aktual), dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini. Dalam memilih masalah yang hendak diteliti perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
a. Cakupan masalah tidak luas.
b. Data yang diperlukan tidak sulit diperoleh.
c. Biaya dan waktu yang cukup
d.Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan jurnal-jurnal hasil penelitian) yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi pendahuluan
Sebelum penelitian dilakukan, perlu mengadakan studi pendahuluan. Studi pendahuluan biasanya disebut studi ekploratoris.

3. Merumuskan masalah
Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.

4. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Jika anggapan dasar merupakan dasar berpikir yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya. Yang perlu diingat bahwa rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data stastistik inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data stastistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga dengan penelitian kualitatif.

5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
Berkaitan dengan penggunaan teknik pengumpulan data dan sumber data yang diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian. Aspek-aspek yang diteliti dengan teknik pengumpulan data dan dari mana sumber data diperoleh adalah penting.

7. Menentukan dan menyusun instrumen
Dalam suatu kerja penelitian, kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Kegiatan ini perlu dilakukan peneliti, selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian. Peneliti perlu menentukan jenis data dan dari mana serta dengan instrumen apa data diperoleh. Sebagai contoh, peneliti akan mengumpulkan data tentang tingkah laku siswa. Data tentang tingkah laku siswa pada kelas tertentu, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi dengan menggunakan seperangkat pedoman observasi dan/atau melalui interview atau kuisioner.

8. Mengumpulkan data
Yang perlu mendapat perhatian peneliti adalah objektivitas dan keakuratan data yang diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya.

9. Analisis data
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa table, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, dll. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif-logis.

10. Menarik kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan penelitian. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan di masa mendatang.

11. Menyusun laporan
Lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif.


C.    Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan
            Sumber-sumber pengetahuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima),yaitu:
(1). Pengalaman
(2). Otoritas
(3). Cara berpikir deduktif
(4). Cara berpikir induktif
(5). Pendekatan ilmiah

Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Pengalaman
Cara orang belajar dari pengalaman sendiri sering tersebut trial and error atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya. Cara lain adalah menggunakan modal tradisi atau cara tradisi yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai contoh, misalnya suatu “tradisi” turun temurun tidak boleh dilanggar.

b.      Metode otoritas
Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.  Menguasai ilmu pengetahuan, melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat dilaksanakan, jika di sekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang termasuk dalam kriteria berwenang.

c.       Cara berpikir deduktif
Deduktif pada prinsipnya ialah cara berpikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju kearah yang lebih spesifik. Contoh: setiap binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu sebagai kesimpulannya, kucing adalah binatang menyusui.

d.      Cara berpikir induktif.
Cara ini merupakan proses berpikir yang diawali dari fakta pendukung yang spesifik, menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan. Kesimpulannya adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan.

e.       Pendekatan ilmiah
Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun profesional untuk selalu menggunakan pendekatan ini dalam setiap waktu maupun kesempatan. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan langkah penting sebagai strategi ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank's your attention