Penelitian
terbagi menjadi :
1).
Penelitian Terapan (Applied Research) : Penelitian dalam bidang pendidikan
banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori.
2).
Penelitian Dasar : Penelitian yang
diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan
proposisi.
A.
Pengertian Penelitian
Penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan
pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Welberg (1986) mengemukakan lima
langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
(1) mengidentifikasi masalah penelitian
(2) melakukan studi empiris
(3) melakukan replikasi atau pengulangan
(4) menyatukan (sintesis) dan mereviu
(5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan
Schumacher, 2001: 6 )
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu
pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan
beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai
berikut:
a. Menekankan
objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan
waktu.
b.
Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c.
Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d.
Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang
hendak diteliti.
Ciri suatu kerja penelitian antara
lain :
a.
Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan suatu masalah tertentu
sebagai jawaban
b.
Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap
sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi
c.
Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid
d.
Penelitian diarahkan untuk penemuan baru.
e.
Penelitian dirancang dengan prosedur secara teliti dan rasional.
f.
Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahan yang diselidikinya.
g.
Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian hipotesis,
bukan pada pembuktian hipotesis.
h.
Penelitian menuntut kesabaran dan tidak tergesa-gesa.
i.
Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan
cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil dan kesimpulan.
Ada empat sebab yang
melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
(1)
Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
(2)
Pemenuhan rasa ingin tahu
(3)
Pemecahan masalah
(4)
Pemenuhan pengembangan diri.
B. Penelitian sebagai Pencarian Ilmiah
Yang
dimaksud ilmiah di sini adalah cara mengembangkan pengetahuan.
Langkah-langkah
penelitian sebagai
berikut :
1. Memilih masalah
Kegiatan penelitian
dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting (esensial),
hangat (aktual), dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini. Dalam memilih
masalah yang hendak diteliti perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
a. Cakupan masalah
tidak luas.
b. Data yang diperlukan
tidak sulit diperoleh.
c. Biaya dan waktu yang
cukup
d.Dukungan teori dari
sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan jurnal-jurnal hasil
penelitian) yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Studi pendahuluan
Sebelum penelitian
dilakukan, perlu mengadakan studi pendahuluan. Studi pendahuluan biasanya
disebut studi ekploratoris.
3. Merumuskan masalah
Perumusan masalah
merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau variabel-variabel yang
terkait dengan fokus masalah.
4. Merumuskan anggapan
dasar dan hipotesis
Anggapan dasar adalah
sesuatu yang diyakini kebenarannya. Jika anggapan dasar merupakan dasar berpikir
yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka
hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi
masih harus dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya. Yang perlu diingat
bahwa rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan pengolahan data stastistik inferensial. Untuk penelitian
kuantitatif yang menggunakan pengolahan data stastistik deskriptif tidak
diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok,
demikian juga dengan penelitian kualitatif.
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel
dan sumber data
Berkaitan dengan
penggunaan teknik pengumpulan data dan sumber data yang diperlukan dalam suatu
kegiatan penelitian. Aspek-aspek yang diteliti dengan teknik pengumpulan data
dan dari mana sumber data diperoleh adalah penting.
7. Menentukan dan
menyusun instrumen
Dalam suatu kerja
penelitian, kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik,
penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan.
Kegiatan ini perlu dilakukan peneliti, selain objektivitas dan keakuratan data
yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu
mendapatkan perhatian. Peneliti perlu menentukan jenis data dan dari mana serta
dengan instrumen apa data diperoleh. Sebagai contoh, peneliti akan mengumpulkan
data tentang tingkah laku siswa. Data tentang tingkah laku siswa pada kelas
tertentu, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi
dengan menggunakan seperangkat pedoman observasi dan/atau melalui interview
atau kuisioner.
8. Mengumpulkan data
Yang perlu mendapat
perhatian peneliti adalah objektivitas dan keakuratan data yang diperoleh,
segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya.
9. Analisis data
Analisis data
menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau
menganalisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif, berupa table, grafik, profil, bagan, atau
menggunakan statistik inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis
jalur, dll. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif
deskriptif naratif-logis.
10. Menarik kesimpulan
Kesimpulan merupakan
penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan penelitian. Terhadap
kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan
rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan
penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang
sebaiknya dilakukan di masa mendatang.
11. Menyusun laporan
Lebih menitikberatkan
pada kegiatan administratif.
C.
Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan
Sumber-sumber
pengetahuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima),yaitu:
(1).
Pengalaman
(2).
Otoritas
(3).
Cara berpikir deduktif
(4).
Cara berpikir induktif
(5).
Pendekatan ilmiah
Secara
singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalaman
Cara
orang belajar dari pengalaman sendiri sering tersebut trial and error
atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak
putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang
tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya. Cara lain adalah menggunakan modal
tradisi atau cara tradisi yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai contoh,
misalnya suatu “tradisi” turun temurun tidak boleh dilanggar.
b. Metode
otoritas
Metode
ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak
dapat digunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan
pengalaman orang lain. Menguasai ilmu
pengetahuan, melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat dilaksanakan, jika
di sekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang termasuk dalam kriteria
berwenang.
c. Cara
berpikir deduktif
Deduktif pada prinsipnya ialah cara
berpikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan
umum menuju kearah yang lebih spesifik. Contoh: setiap binatang menyusui
mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu sebagai
kesimpulannya, kucing adalah binatang menyusui.
d. Cara
berpikir induktif.
Cara
ini merupakan proses berpikir yang diawali dari fakta pendukung yang spesifik,
menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan. Kesimpulannya
adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan.
e. Pendekatan
ilmiah
Sangat dianjurkan bagi para peneliti
maupun profesional untuk selalu menggunakan pendekatan ini dalam setiap waktu
maupun kesempatan. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara integral
antara dua logika deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan langkah
penting sebagai strategi ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar