Sabtu, 26 Januari 2013

TUJUAN DAN FUNGSI PENELITIAN PENDIDIKAN


A.    Tujuan Penelitian Pendidikan
1. Memperoleh informasi baru
Dalam mengumpulkan data, harus dilakukan secara obyektif. Pencarian dan pengumpulan informasi atau data, peneliti dapat menggunakan data skunder.  Jika informasi atau data dapat dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan fakta-fakta, maka data tersebut sebagai data baru bagi peneliti.

2. Mengembangkan dan menjelaskan
Mengembangkan perubahan dan kemajuan yang dicapai oleh individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya peneliti berupaya mengkaji teori-teori yang didukung fakta-fakta yang ada, sehingga peneliti akan sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.

3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan
Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria. Selain dua variabel di atas, dalam suatu penelitian biasa dijumpai Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tetapi sulit untuk dikontrol.



B. Fungsi Penelitian Pendidikan
1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.
a. Penelitian Dasar (Basic Research)/ Penelitian Murni/Penelitian Pokok
Tujuan penelitian dasar adalah:
(1). Menambah pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
(2). Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005)
              Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, (1). dapat memperkuat, mengubah, atau menolak hasil temuan dari paradigma lama. (2). Hasil penelitian yang baru menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil penelitian yang lama. Syaodih (2005) menjelaskan bahwa penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmiah (scientific law). Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang yang akibatnya bisa mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang tersebut.

b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum. Penelitian terapan bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.

c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.

Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif

Penelitian Dasar
Penelitian Terapan
Penelitian Evaluatif
Bidang Penelitian
1. Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial
1. Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan
1.Pelaksanaan
berbagai program atau kegiatan berbagai tempat
Tujuan
1. Menguji teori, dalil, prinsip dasar
1. Menguji keguna-an teori dalam bidang tertentu
1.Menilai
Keberhasilan kegiatan secara
spesifik

2.Menentukan
hubungan empiris
antar fenomena dan
mengadakan generalisasi analitis
2.Menentukan
hubungan empiris
dan generalisasi analitis dalam
bidang tertentu
2. Menilai manfaat
kegiatan secara
spesifik
Tingkat Generalisasi
1. Abstrak, umum
1. Umum tetapi dalam
bidang tertentu
1.Konkrit, spesifik
dalam aspek
tertentu.



2.Diterapkan dalam
praktik aspek
tertentu
Penggunaan Hasil
1.Menambah pengetahuan ilmiah dari prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu.
1. Menambah pengetahuan
yang didasarkan
penelitian dalam bidang tertentu.
1. Menambah pengetahuan
Yang didasarkan penelitian secara
spesifik

2.Meningkatkan
metodologi dan
cara-cara pencarian
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi dalam
bidang tertentu
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi secara
spesifik



3.Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu







Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18


2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena.. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian longitudinal menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang diberbagai waktu sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional, misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dilakukan secara bersamaan.

b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research), untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada saat yang akan datang. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksana program atau kegiatan digunakan penelitian tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model digunakan penelitian dan pengembangan atau research and development.

d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut sebagai hipotesis penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 26 Januari 2013

TUJUAN DAN FUNGSI PENELITIAN PENDIDIKAN


A.    Tujuan Penelitian Pendidikan
1. Memperoleh informasi baru
Dalam mengumpulkan data, harus dilakukan secara obyektif. Pencarian dan pengumpulan informasi atau data, peneliti dapat menggunakan data skunder.  Jika informasi atau data dapat dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan fakta-fakta, maka data tersebut sebagai data baru bagi peneliti.

2. Mengembangkan dan menjelaskan
Mengembangkan perubahan dan kemajuan yang dicapai oleh individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya peneliti berupaya mengkaji teori-teori yang didukung fakta-fakta yang ada, sehingga peneliti akan sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.

3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan
Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria. Selain dua variabel di atas, dalam suatu penelitian biasa dijumpai Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tetapi sulit untuk dikontrol.



B. Fungsi Penelitian Pendidikan
1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.
a. Penelitian Dasar (Basic Research)/ Penelitian Murni/Penelitian Pokok
Tujuan penelitian dasar adalah:
(1). Menambah pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
(2). Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005)
              Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, (1). dapat memperkuat, mengubah, atau menolak hasil temuan dari paradigma lama. (2). Hasil penelitian yang baru menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil penelitian yang lama. Syaodih (2005) menjelaskan bahwa penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmiah (scientific law). Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang yang akibatnya bisa mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang tersebut.

b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum. Penelitian terapan bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.

c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.

Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif

Penelitian Dasar
Penelitian Terapan
Penelitian Evaluatif
Bidang Penelitian
1. Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial
1. Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan
1.Pelaksanaan
berbagai program atau kegiatan berbagai tempat
Tujuan
1. Menguji teori, dalil, prinsip dasar
1. Menguji keguna-an teori dalam bidang tertentu
1.Menilai
Keberhasilan kegiatan secara
spesifik

2.Menentukan
hubungan empiris
antar fenomena dan
mengadakan generalisasi analitis
2.Menentukan
hubungan empiris
dan generalisasi analitis dalam
bidang tertentu
2. Menilai manfaat
kegiatan secara
spesifik
Tingkat Generalisasi
1. Abstrak, umum
1. Umum tetapi dalam
bidang tertentu
1.Konkrit, spesifik
dalam aspek
tertentu.



2.Diterapkan dalam
praktik aspek
tertentu
Penggunaan Hasil
1.Menambah pengetahuan ilmiah dari prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu.
1. Menambah pengetahuan
yang didasarkan
penelitian dalam bidang tertentu.
1. Menambah pengetahuan
Yang didasarkan penelitian secara
spesifik

2.Meningkatkan
metodologi dan
cara-cara pencarian
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi dalam
bidang tertentu
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi secara
spesifik



3.Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu







Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18


2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena.. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian longitudinal menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang diberbagai waktu sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional, misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dilakukan secara bersamaan.

b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research), untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada saat yang akan datang. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksana program atau kegiatan digunakan penelitian tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model digunakan penelitian dan pengembangan atau research and development.

d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut sebagai hipotesis penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank's your attention