Sabtu, 26 Januari 2013

SIKAP-SIKAP GURU


A. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
1. Menunjukkan Sikap Tangkap
Menggambarkan tingkah laku guryu yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dengan cara :
a. Memandang Secara Saksama
Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas dikelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.

b. Memberikan Pernyataan
Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh :Ibu menunggu sampai kalian diam”.

c. Gerak Mendekati
Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah. Gerak yang mendekati hendaknya dilakukan dengan wajar, bukan menakuti atau maksud lain.

d. Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa.
Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat.


2. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
b. Verbal
Guru dapat memberikan komentar terhadap aktivitas seseorang yang dilihat atau dilaporkan oleh siswa lain. Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.

3. Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahnkan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dengan cara :
  • Menyiagakan Siswa, Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topic pelajarannya. Misalnya : “ coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
  • Menuntut Tanggung Jawab Siswa, Komunikasi yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa seperti : meminta untuk diperagakan hasil pekerjaan tugas.
  •  
4. Memberikan Petunjuk Yang Jelas
Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
Menegur
Tidak semua tingkah laku yang mengganggukelompok, siswa dalam kelas dapat dicegah atau dihindari dengan baik, sehingga guru harus melakukan teguran secara verbal atau memperingatkan siswa. Teguran itu efektif jika :
  • Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu
  • Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkn serta mengandung penghinaan.
  • Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
  • Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan. Seperti : “Doni, ingat”!

Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara :
  • Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan” menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
  • Guru daapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.



B. Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Kondisi Belajar Optimal Setelah
     Mendapat Gangguan.

              Ketrampilan ini berhubungan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan tindakan optimal.
              Apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah mencoba memadamkan dengan tanggapan yang relevan tetap saja terjadi kembali, guru dapat meminta bantuan :
  1. Kepala Sekolah
  2. Konselor/BP
  3. Waka kesiswaan untuk membantu mengatasinya.
              Bukanlah kesalahan professional guru apabila tidak dapat menangani permasalahan anak didik dalam kelas berkenaan dengan itu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.


Strategi Yang Dapat Digunakan
1.      Modifikasi Tingkah Laku
·         Guru hendaklah menganalisis tingkah anak didik yang mengalami masalah dan berusaha memodifikasi tingkahlaku tersebut. Dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
  • Dapat kerjasama dengan rekan kerja mengatasi masalah
  • Merinci dengan tepat tingka yang menimbulkan masalah
  • Memilih dengan teliti tingkah yang diperbaiki dengan mudah untuk diubah, tingkah yang paling menjengkelkan yang sering muncul.
  • Tepat memilih pemberian penguatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tingkah yang telah menjadi baik.

2. Pendekatan Pemecahan Masalah Kelompok
  • Memperlancar tugas, mengadakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas.
  • Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memelihara dan memulihkan semangat anak didik dan menangani konflik yang timbul.

2.      Menemukan dan memecahkan tingkahlaku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkahlaku keliru yang muncul, guru harus mengetahui sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan tingkah tersebut. Serta berusaha mencari pemecahanya.


Hal-hal yang harus di hindari
1.      Campur Tangan Yang Berlebihan
Seperti guru menyela kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak, maka kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak memperhatikan kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja.

2.      Kelenyapan
Terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk, komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang.

3.      Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan
Terjadi jika guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya.

4.      Penyimpangan
Terjadi jika dalam kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu.

5.      Bertele-tele
Terjadi jika pembicaraan guru bersifat Mengulang-ulangi hal-hal tertentu, mengubah teguran menjadi ocehan yang panjang, memperpanjang pelajaran atau penjelasan. Hal ini merupakan hambatan kemajuan pelajaran atau aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang membosankan dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.

6.      Pengulangan Penjelasan Yang Tidak Perlu
Terjadi jika guru memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu dalam memberikan petunjuk ke setiap kelompok yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada seluruh kelompok sekali saja di depan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 26 Januari 2013

SIKAP-SIKAP GURU


A. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
1. Menunjukkan Sikap Tangkap
Menggambarkan tingkah laku guryu yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dengan cara :
a. Memandang Secara Saksama
Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas dikelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.

b. Memberikan Pernyataan
Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh :Ibu menunggu sampai kalian diam”.

c. Gerak Mendekati
Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah. Gerak yang mendekati hendaknya dilakukan dengan wajar, bukan menakuti atau maksud lain.

d. Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa.
Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat.


2. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
b. Verbal
Guru dapat memberikan komentar terhadap aktivitas seseorang yang dilihat atau dilaporkan oleh siswa lain. Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.

3. Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahnkan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dengan cara :
  • Menyiagakan Siswa, Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topic pelajarannya. Misalnya : “ coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
  • Menuntut Tanggung Jawab Siswa, Komunikasi yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa seperti : meminta untuk diperagakan hasil pekerjaan tugas.
  •  
4. Memberikan Petunjuk Yang Jelas
Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
Menegur
Tidak semua tingkah laku yang mengganggukelompok, siswa dalam kelas dapat dicegah atau dihindari dengan baik, sehingga guru harus melakukan teguran secara verbal atau memperingatkan siswa. Teguran itu efektif jika :
  • Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu
  • Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkn serta mengandung penghinaan.
  • Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
  • Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan. Seperti : “Doni, ingat”!

Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara :
  • Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan” menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
  • Guru daapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.



B. Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Kondisi Belajar Optimal Setelah
     Mendapat Gangguan.

              Ketrampilan ini berhubungan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan tindakan optimal.
              Apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah mencoba memadamkan dengan tanggapan yang relevan tetap saja terjadi kembali, guru dapat meminta bantuan :
  1. Kepala Sekolah
  2. Konselor/BP
  3. Waka kesiswaan untuk membantu mengatasinya.
              Bukanlah kesalahan professional guru apabila tidak dapat menangani permasalahan anak didik dalam kelas berkenaan dengan itu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.


Strategi Yang Dapat Digunakan
1.      Modifikasi Tingkah Laku
·         Guru hendaklah menganalisis tingkah anak didik yang mengalami masalah dan berusaha memodifikasi tingkahlaku tersebut. Dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
  • Dapat kerjasama dengan rekan kerja mengatasi masalah
  • Merinci dengan tepat tingka yang menimbulkan masalah
  • Memilih dengan teliti tingkah yang diperbaiki dengan mudah untuk diubah, tingkah yang paling menjengkelkan yang sering muncul.
  • Tepat memilih pemberian penguatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tingkah yang telah menjadi baik.

2. Pendekatan Pemecahan Masalah Kelompok
  • Memperlancar tugas, mengadakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas.
  • Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memelihara dan memulihkan semangat anak didik dan menangani konflik yang timbul.

2.      Menemukan dan memecahkan tingkahlaku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkahlaku keliru yang muncul, guru harus mengetahui sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan tingkah tersebut. Serta berusaha mencari pemecahanya.


Hal-hal yang harus di hindari
1.      Campur Tangan Yang Berlebihan
Seperti guru menyela kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak, maka kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak memperhatikan kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja.

2.      Kelenyapan
Terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk, komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang.

3.      Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan
Terjadi jika guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya.

4.      Penyimpangan
Terjadi jika dalam kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu.

5.      Bertele-tele
Terjadi jika pembicaraan guru bersifat Mengulang-ulangi hal-hal tertentu, mengubah teguran menjadi ocehan yang panjang, memperpanjang pelajaran atau penjelasan. Hal ini merupakan hambatan kemajuan pelajaran atau aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang membosankan dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.

6.      Pengulangan Penjelasan Yang Tidak Perlu
Terjadi jika guru memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu dalam memberikan petunjuk ke setiap kelompok yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada seluruh kelompok sekali saja di depan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank's your attention